Dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah karya Hadratusy Syeikh Hasyim Asy’ari, istilah "bid’ah" ini disandingkan dengan istilah "sunnah". Seperti dikutip Hadratusy Syeikh, menurut Syaikh Zaruq dalam kitab Uddatul Murid, kata bid’ah secara syara’ adalah munculnya perkara baru dalam agama yang kemudian mirip dengan bagian ajaran agama itu, padahal bukan bagian darinya, baik formal maupun hakekatnya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW,” Barangsiapa memunculkan perkara baru dalam urusan kami agama yang tidak merupakan bagian dari agama itu, maka perkara tersebut tertolak”. Nabi juga bersabda,”Setiap perkara baru adalah bid’ah”. Menurut para ulama’, kedua hadits ini tidak berarti bahwa semua perkara yang baru dalam urusan agama tergolong bidah, karena mungkin saja ada perkara baru dalam urusan agama, namun masih sesuai dengan ruh syari’ah atau salah satu cabangnya furu’. Bid’ah dalam arti lainnya adalah sesuatu yang baru yang tidak ada sebelumnya, sebagaimana firman Allah بَدِيْعُ السَّموتِ وَاْلاَرْضِ “Allah yang menciptakan langit dan bumi”. Al-Baqarah 2 117. Adapun bid’ah dalam hukum Islam ialah segala sesuatu yang diada-adakan oleh ulama’ yang tidak ada pada zaman Nabi SAW. Timbul suatu pertanyaan, Apakah segala sesuatu yang diada-adakan oleh ulama’ yang tidak ada pada zaman Nabi SAW. pasti jeleknya? Jawaban yang benar, belum tentu! Ada dua kemungkinan; mungkin jelek dan mungkin baik. Kapan bid’ah itu baik dan kapan bid’ah itu jelek? Menurut Imam Syafi’i, sebagai berikut; اَلْبِدْعَةُ ِبدْعَتَانِ مَحْمُوْدَةٌ وَمَذْمُوْمَةٌ, فَمَاوَافَقَ السُّنَّةَ مَحْمُوْدَةٌ وَمَاخَالَفَهَا فَهُوَ مَذْمُوْمَةٌ “Bid’ah ada dua, bid’ah terpuji dan bid’ah tercela, bid’ah yang sesuai dengan sunnah itulah yang terpuji dan bid’ah yang bertentangan dengan sunnah itulah yang tercela”. Sayyidina Umar Ibnul Khattab, setelah mengadakan shalat Tarawih berjama’ah dengan dua puluh raka’at yang diimami oleh sahabat Ubai bin Ka’ab beliau berkata نِعْمَتِ اْلبِدْعَةُ هذِهِ “Sebagus bid’ah itu ialah ini”. Bolehkah kita mengadakan Bid’ah? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita kembali kepada hadits Nabi SAW. yang menjelaskan adanya Bid’ah hasanah dan bid’ah sayyiah. مَنْ سَنَّ فِى اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ سَنَّ فِى اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِئَةً فَعَلَيْهِ وِزْرُهَاوَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِاَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا. القائى, ج 5ص 76. “Barang siapa yang mengada-adakan satu cara yang baik dalam Islam maka ia akan mendapatkan pahala orang yang turut mengerjakannya dengan tidak mengurangi dari pahala mereka sedikit pun, dan barang siapa yang mengada-adakan suatu cara yang jelek maka ia akan mendapat dosa dan dosa-dosa orang yang ikut mengerjakan dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun”. Apakah yang dimaksud dengan segala bid’ah itu sesat dan segala kesesatan itu masuk neraka? كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَ لَةٍ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ “Semua bid’ah itu sesat dan semua kesesatan itu di neraka”. Mari kita pahami menurut Ilmu Balaghah. Setiap benda pasti mempunyai sifat, tidak mungkin ada benda yang tidak bersifat, sifat itu bisa bertentangan seperti baik dan buruk, panjang dan pendek, gemuk dan kurus. Mustahil ada benda dalam satu waktu dan satu tempat mempunyai dua sifat yang bertentangan, kalau dikatakan benda itu baik mustahil pada waktu dan tempat yang sama dikatakan jelek; kalau dikatakan si A berdiri mustahil pada waktu dan tempat yang sama dikatakan duduk. Mari kita kembali kepada hadits. كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَ لَةٍ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ “Semua bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan itu masuk neraka”. Bid’ah itu kata benda, tentu mempunyai sifat, tidak mungkin ia tidak mempunyai sifat, mungkin saja ia bersifat baik atau mungkin bersifat jelek. Sifat tersebut tidak ditulis dan tidak disebutkan dalam hadits di atas; dalam Ilmu Balaghah dikatakan, حدف الصفة على الموصوف “membuang sifat dari benda yang bersifat”. Seandainya kita tulis sifat bid’ah maka terjadi dua kemungkinan Kemungkinan pertama كُلُّ بِدْعَةٍ حَسَنَةٍ ضَلاَ لَةٌ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ “Semua bid’ah yang baik sesat, dan semua yang sesat masuk neraka”. Hal ini tidak mungkin, bagaimana sifat baik dan sesat berkumpul dalam satu benda dan dalam waktu dan tempat yang sama, hal itu tentu mustahil. Maka yang bisa dipastikan kemungkinan yang kedua كُلُّ بِدْعَةٍ سَيِئَةٍ ضَلاَ لَةٍ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّاِر “Semua bid’ah yang jelek itu sesat, dan semua kesesatan itu masuk neraka”. -KH. Nuril Huda, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama LDNU dalam "Ahlussunnah wal Jama'ah Aswaja Menjawab", diterbitkan oleh PP LDNU
- Ռеξоւιդеጥа μабрив
- Υрсο чωξθχ ቆо
JawabSoal Tentang Bid'ah. Kepada Abdulla Amer. Pertanyaan: Assalamu 'alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. Kemarin, orang-orang sedang keluar dari shalat Jumat. Orang-orang berjubel di pintu masjid, lalu seseorang berkata "shallû 'alâ an-nabiy -bershalawatlah kepada nabi-. Maka seseorang yang lain berkata: "diamlah, itu bid'ah."
KirimPertanyaan . Jawaban-jawaban baru . Mengenal Islam Tentang Website . Petunjuk Pengguna . Kategori Tema Fiqih dan Usul Fiqih Usul fikih bidah bidah Membatalkan Mengikuti . 695 15-02-2015 Menghatamkan Al Qur'an, Apakah Perlu Dirayakan ?بسم الله الرحمن الرحيم Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau Jawab Soal Tentang Bid’ah Kepada Abdulla Amer Pertanyaan Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. Kemarin, orang-orang sedang keluar dari shalat Jumat. Orang-orang berjubel di pintu masjid, lalu seseorang berkata “shallû alâ an-nabiy –bershalawatlah kepada nabi-. Maka seseorang yang lain berkata “diamlah, itu bid’ah.” Pertanyaannya, apakah itu bid’ah atau tidak? Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Jawab Wa alaikum as-salam wa rahmatullah wa barakatuhu. Ucapan orang itu “shallû alâ an-nabiyyi –bershalawatlah kepada nabi- di pintu masjid bukan merupakan bid’ah. Hal itu karena bid’ah adalah menyalahi perintah asy-Syâri’ yang dinyatakan tatacara penunaiannya. Bid’ah secara bahasa seperti dicantumkan di Lisân al-Arab al-mubtadi’ alladzî ya’tî amran alâ syubhin lam yakun … -orang yang melakukan bid’ah adalah orang yang mendatangkan perkara pada gambaran yang belum ada … wa abda’ta asy-syay’a ikhtara’tahu lâ alâ mitsâlin –anda melakukan bid’ah Anda melakukan inovasi tidak menurut contohnya”. Bid’ah itu secara istilah juga demikian. Artinya di situ ada “contoh” yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan seorang muslim melakukan yang menyalahinya. Ini berarti menyalahi tata cara syar’iy yang telah dijelaskan oleh syara’ untuk menunaikan perintah syara’. Makna ini ditunjukkan oleh hadits وَمَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ» [البخاري ومسلم] Siapa saja yang melakukan perbuatan yang tidak ada ketentuan kami atasnya maka tertolak HR al-Bukhari dan Muslim Begitu. Siapa yang sujud tiga kali dalam shalatnya dan bukannya dua kali, maka dia telah melakukan bid’ah. Sebab dia menyalahi perbuatan Rasul saw. Siapa yang melempar jumrah delapan kali lemparan, bukan tujuh lemparan, ke Jamarât Mina maka dia telah melakukan bid’ah. Sebab ia juga menyalahi perbuatan Rasul saw. Siapa yang menambah lafazh adzan atau menguranginya maka ia telah melakukan bid’ah, sebab ia menyalahi adzan yang ditetapkan oleh Rasulullah saw… Sedangkan menyalahi perintah syara’ yang tidak dinyatakan tatacaranya, maka itu masuk dalam bab hukum syara’. Maka dikatakan itu adalah haram atau makruh … jika itu merupakankhithab taklif, atau dikatakan batil atau fasad … jika merupakan khithab wadh’i. hal itu sesuai qarinah yang menyertai perintah tersebut … Sebagai contoh, imam Muslim telah mengeluarkan hadits dari Aisyah ra., dimana beliau menggambarkan shalat Rasulullah saw, Aisyah berkata Rasulullah saw … وَكَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ لَمْ يَسْجُدْ، حَتَّى يَسْتَوِيَ قَائِمًا، وَكَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السَّجْدَةِ، لَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَسْتَوِيَ جَالِسًا… » Rasulullah saw jika beliau mengangkat kepada setelah ruku’, beliau tidak sujud hingga tegak berdiri, dan jika beliau mengangkat kepala dari sujud, beliau tidak sujud hingga duduk tegak … Didalam hadits ini Rasulullah saw menjelaskan bahwa seorang Muslim setelah bangkit dari ruku’, ia tidak sujud hingga ia berdiri tegak, dan jika mengangkat kepala dari sujud, ia tidak sujud lagi hingga ia duduk tegak. Tatacara ini dijelaskan oleh Rasulullah saw. Maka siapa saja yang menyalahinya, ia telah melakukan bid’ah. Jadi jika seorang yang sedang shalat bangkit dari ruku’ kemudian sujud sebelum berdiri tegak, maka ia telah melakukan bid’ah. Sebab ia menyalahi tata cara yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw. Bid’ah ini adalah sesat dan pelakunya berdosa besar. Akan tetapi contoh lain, imam Muslim telah mengeluarkan hadits dari Ubadah bin ash-Shamit ra., ia berkata aku mendengar Rasulullah saw bersabda يَنْهَى عَنْ بَيْعِ الذَّهَبِ بِالذَّهَبِ، وَالْفِضَّةِ بِالْفِضَّةِ، وَالْبُرِّ بِالْبُرِّ، وَالشَّعِيرِ بِالشَّعِيرِ، وَالتَّمْرِ بِالتَّمْرِ، وَالْمِلْحِ بِالْمِلْحِ، إِلَّا سَوَاءً بِسَوَاءٍ، عَيْنًا بِعَيْنٍ، فَمَنْ زَادَ، أَوِ ازْدَادَ، فَقَدْ أَرْبَى» Rasulullah saw melarang menjual emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, shorghum dengan shorghum, kurma dengan kurma dan garam dengan garam, kecuali harus sama, berupa bendanya dengan bendanya. Siapa saja yang menambah atau minta tambah, maka sungguh telah berbuat riba Seandainya seorang Muslim menyalahi hadits ini, lalu ia menjual emas dengan emas tapi berlebih satu dengan lain, dan bukannya sama timbangannya, maka ia tidak dikatakan telah melakukan bid’ah, melainkan dikatakan telah melakukan keharaman yakni riba. Ringkasnya menyalahi tatacara yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw adalah bid’ah. Sementara menyalahi perintah Rasul saw yang bersifat mutlak tanpa ada penjelasan tatacaranya, maka hal itu ada pada bab hukum syara’ haram, makruh … batil dan fasad… hal itu sesuai dalil yang menunjukkannya. Di dalam pertanyaan Anda, Rasul saw tidak menjelaskan tatacara ucapan yang menyertai ketika keluar dari masjid setelah Shalat Jumu’at. Karena itu, ucapan muslim itu sementara ia sedang keluar dari masjid, yaitu “shallû alâ an-nabiy” –bershalawatlah kepada Nabi saw- tidak ada dalam bab bid’ah, aka tetapi dikaji dalam koridor hukum-hukum syara’. Dan ucapan itu adalah boleh tidak ada masalah apa-apa. Bahkan mendapat pahala sesuai niyatnya, in sya’a Allah. Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah 28 Rajab 1434 07 Juni 2013
Pertanyaan Ke 1 Dalam al Qur'an dan semua Hadits Nabi tidak ada tersirat definisi dari masalah bid'ah dan pembagian bid'ah kepada lima itu hanya buatan Ulama saja?? Jawab Ya,memang definisi dan pengertian dari bid'ah tidak tersebut di dalam dalil Al Quran dan oleh para Ulama telah mengistimbatkan dari al Quran dan Hadits yang bertalian dengan masalah keseluruhannya,maka di buatlah definisi dari bid'ah. Sekelas Imam syafi'i terkenal dengan nama julukan"Ahlul Hadits",yaitu ahli dalam bidang masalah ilmu Hadits dan Imam Hanafi terkenal sebagai"Ahlul Rayi",yaitu ahli berpendapat mengistimbatk hukum. Kitab kitab karangan Imam syafi'i yang penuh dengan Hadits Yang shahih-shahih terutama sekali adalah kitab Al Umm yang besar. Dan sekelas Imam ibnu Hajar al Asqalani pembuat ta'rif bid'ah termasuk ahli dalam ilmu Hadits adalah pengarang kitab"Fathul Bari",yaitu syarah kitab Hadits Imam Bukhari. Imam Nawawi bukan saja ahli fiqih tetapi juga ahli ilmu Hadits dan kitabnya yang bernama "Syarah Muslim","Riyadhus Shalihin",al Adzkar dan pula Hadits arba'in membuktikan bahwa beliau juga ahli dalam ilmu Hadits. Imam 'Izzuddin bin Abdussalam wafat 660 H merupakan seorang Ulama besar juga, beliau ahli dalam ilmu tafsir dan ahli Hadits yang sudah mencapai derajat ilmunya kepada Imam mengarang kira kira sebanyak 30kitab dalam berbagai masalah Ilmu,diantaranya adalah kitab"Qawidul Ahkam fi Mashahalihil Anam" dan kitab"Majaz al Qur'an" beliaupun di berikan gelar julukan sebagai"Sultan Ulama Ulama". Baca juga; RPP 1 Lembar 2020 PKN SMA/MA kelas 10 Maka beliau beliau inilah yang membuat definisi dari bid'ah itu dan dari para beliaulah membagikan bid'ah kepada lima bagian yaitu sesudah mengistimbatkan al Qur'an dan Hadits yang bersangkutan dengan persoalan bid'ah. Pertanyaan Ke 2 Pada beberapa buku yang telah kami kutip bahwa definisi dari bid'ah adalah sesuatu yang tidak punya kalau sesuatu itu punya dalil apalagi tersebut di dalam kitab Bukhari dan Muwatha' itu bukan bid'ah lagi. Benarkah pendapat ini?? Jawab Pendapat ini sangat keliru dan tidak terarah. Yang di namakan bid'ah ialah sesuatu amalan agama yang tidak dikenal di diketahuinya pada zamannya Nabi,tetapi kemudian muncul sesudah wafatnya baginda Nabi. Jadi,mengenai sembahyang tarawih berjamaah 20 rakaat,walaupun ada dalilnya yaitu"Sunnah Khulafaur Rasyidin".juga digolongkan ke dalam bid' bid'ah hasanah bagus .Bukan bid'ah madzmumah tercela. Kami pernah mengutip di dalam kitab Hadits Imam Bukhari pada halaman 242 juz 1,dan pula di dalam kitab Muwatha' juz 1 halaman 136-137,di jelaskan perkataan Saidina Umar RdaSebaik baik bid'ah adalah ini tarawih berjamaah 20 rakaat. Karena masalah shalat terawih ini dikatakan oleh beliau setelah Saidina Umar melihat orang orang sembahyang tarawih 20 rakaat berjamaah sebulan penuh di mesjid. Di dalam kitab Imam Bukhari juga di terangkan bahwa mengumpulkan ayat-ayat al Quran untuk dijadikan satu buku merupakan bid' tidak dilakukan dikenal pada zamannya Nabi Perkara ini juga dikatakan bid'ah walaupun sudah ada dalilnya yaitu Sunnah Khulafaur Rasyidin Fathul Bari juzu' x halaman 385-390. Lokasi ariv yabarwiel "DUNIA HANYA HIASAN,AKHIRATLAH TUJUAN" By arifullah
Kajian dan Tanya Jawab tentang Bid'ah dan Ahli Bid'ah (337 audio) 23 Jan, 2021 Posting Komentar Daftar Isi Koleksi kumpulan rekaman audio kajian, khutbah, ceramah, pengajian, tausiyah, dan tanya jawab bersama ustadz ahlussunnah yang membahas tema seputar bid'ah dan ahli bid'ah. 1. bab 25 tercelanya hawa nafsu dan kebid'ahan serta ahlul Pertanyaan Soal Bid’ah 1Assalamu’alaikum wr. wb. Saya ingin menanyakan, bagaimana sikap kita bila di lingkungan tempat tinggal kita ini meskipun orang-orangnyasangat religius, tetapi sering kali membid’ahkan hal-hal yang sudah baik seperti yasinan, tahlilan, sholawatan, dzikir bersama setelah sholat, dsbKemudian saya tanyakan, beberapa tahun terakhir saya sering membaca buku-buku sufistik, mengingat ayah saya juga mengikuti Thariqot Qadiriah di Bandung, namun sampai saat ini saya belum mengikuti thariqat, ada rasa ragu apakah saya bisa menjalani riyadhah seperti yang ayah saya lakukan saya rasa sangat berat. Saat ini saya tinggal dan bekerja di Tangerang, dan orang tua saya menganjurkan untuk belajar mengaji di Tangerang saja. Mohon bantuannya, adakah thariqat yang lebih ringan di Tangerang? Terima kasih banyak sebelumnya. wr. Purnama -0812185xxxxxPertanyaan Soal Bid’ah 2Assalamu’alaikum wr. wb. Pak Kyai yang saya hormati afwan saya Ruli dari Tanggerang mau tanya tentang bid’ah. Apakah benar anggapan kelompok Wahabi setiap bid’ah itu adalah sesat dan sesat itu adalah tempat neraka? Bagaimana menurut Pak Kyai tentang hal diatas? Terima kasih. Wassalamualaikum wr. yang menjadi tradisi kebaikan di kalangan ummat Islam seperti Yasinan, Tahlil, wirid sehabis sholat, bukan sesuatu yang bid’ah. Tetapi adalah Sunnah Hasanah seperti dalam hadits Nabi Saw, “Man sanna sunnatan hasanatan…dst”. Jika disebut Bid’ah maka bukan Bid’ah Dholalah hal baru yang sesat, tetapi Bid’ah hasanah tradisi baru yang baik, yang sesungguhnya menjabarkan kandungan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi tidak usah bingung. Karena mereka belum tahu tentang pengetahuan agama secara dalam. Memahami Al-Qur’an dan Hadits serta praktek ibadah Nabi Saw, tidak segampang membaca formalitas teks Al-Qur’an dan Sunnah. Ada namanya Ijtihad yaitu memahami Al-Qur’an dan Sunnah menurut pemikiran maksimal dengan syarat-syarat-nya, yang dilakukan oleh para Sahabat, Tabi’iin hingga para Ulama Mujtahidin. Seluruh tatacara ibadah kita saat ini, tanpa adanya para sahabat, tabi’iin dan mujtahidin, pasti kita akan gagal memahami Nabi saat ini banyak orang melakukan Ijtihad, tetapi tidak memenuhi syarat ijtihad, sehjingga ijtihadnya malah menyesatkan dirinya dan orang lain, lalu membid’ahkan sana sini. Dalam setiap zaman golongan seperti itu selalu ada, kita sangat kasihan sekali terhadap mereka ini, karena semangat besar, cara dan jalannya yang salah. Yang terjadi adalah Nafsu Ijtihad. Nah…Misalnya kalau Allah Swt memerintahkan anda makan singkong, apakah anda akan makan singkong dengan mentah-mentah tanpa dimasak, tanpa dikupas, tanpa dicuci?Kalau ketika anda mengupas kulitnya, disebut bid’ah? Merebus singkong itu juga bid’ah? Membuat pati songkong juga bid’ah? Inilah perlunya berakal sehat dan pemikiran yang benar, dalam bid’ah yang dholalah saja yang disebut bid’ah neraka. Zaman Nabi sholat tarawih tidak dibatasi jumlah rokaatnya. Tetapi sejak zaman Khalifah Umar hingga sekarang ini, sholat tarawih di masjidil Haram dan Masjid Nabawi, 20 rekaat. Itulah Bid’ah Hasanah bid’ah yang sangat bagus.Ikuti pengajian tasawuf di Tangerang di Gedung MUI Tangerang seperti dalam jadwal di atau di Majalah Cahaya Sufi, agar ada pencerahan dalam diri anda dan sekaligus membebaskan bebas psikologis anda.Pertanyaan Saya sering mendengar ustadz bicara tentang bid'ah.Apa sih definisi bid'ah dan contoh nyatanya di masyarakat sekarang?. andiga putra Jawaban: Bismillah.Imam Asy-Syatibi dalam kitabnya, Al-I'tisham, memberikan definisi bid'ah, sebagai berikut, طريقة فيالدين مخترعة تضاهي الشرعية يقصد بالسلوك عليها
Badrusalam, Lc. S1 Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Fakultas Hadits, pembina Radio Rodja dan Rodja TV, penulis buku "Keindahan Islam dan Perusaknya” terbitan Pustaka Al Bashirah, penulis buku "Kunci Memahami Hadits Nabi“ terbitan Pustaka Al Bashirah, penulis buku "Menyelami Samudera Basmalah“ terbitan Pustaka Darul Ilmi, dan tulisan lainnya
BIDAH; Beberapa Pertanyaan dan Jawabannya. Oleh: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-'Utsaimin. Mungkin ada diantara kita yang bertanya bagaimanakah pendapat anda tentang perkataan Umar bin Khattab r.a. setelah memerintahkan kepada Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad-Dari agar mengimami orang-orang di bulan Ramadhan. Ketika keluar mendapatkan jama'ah sedang berkumpul dengan imam mereka, beliau berkataOhSantri ~ Soal Tanya Jawab Aswaja Kelas 8 BAB VII Materi Sunnah & Bid’ah. Mari kita pelajari bersama-sama beberapa jumlah butir soal beserta jawabannya di bawah ini. Kumpulan soal ASWAJA atau Ke-NU-n berikut ini juga sangat cocok untuk dijadikan soal latihan dalam olimpiade. Kumpulan Materi ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8 Kumpulan Soal ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8 Soal Tanya Jawab Aswaja Kelas 8 BAB VII Materi Sunnah & Bid’ah Sunnah menurut bahasa adalah? Jalan yg biasa dilalui Sinonim dari As-Sunnah adalah? Al-Hadits Sunnah menut istilah adalah? Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad berupa qaul, fi’li, Taqrir Apa hubungan ANtara Sunnah dan Bid’ah? Bid’ah adalah hal yang berbanding terbalik dg sunnah. Bid’ah menurut bahasa artinya? Sesutu yang diadakan tanpa contoh Bid’ah menurut istilah adalah? Segala sesuatu yang berupa perbuatan Syar’i yang belum ada pada Zaman Nabi perbuatan tersebut tidak dicantumkan dalam al-Qur’an dan Hadits / sunnah Bid’ah terbagi menjadi berapa? 2. 1 Bid’ah Khasanah [baik] 2 Bid’ah Dolalah [buruk] Bid’ah dikatakan sesat apabila? Menentang sunnah dan Al-Qur’an Bid’ah Khasanah apabila? Tidak menentang al-Qur’an dan SUnnah Nabi. Contoh seperti berdzikir / tahlilan dll. Al-Qur’an adalah? Wahyu Allah yg diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Jibril secara mutawatir Selesainya pembukuan / penulisan al-Qur’an pada masa? Khalifah Utsman bin Affan Jelaskan sunah secara etimologis secara bahasa yang artinya...? Jawabbarang siapa membiasakan sesuatu yang baik didalam islam, maka ia menerima pahalanya dan pahala orang-orang sesudahnya yang mengamalkannya. Jelaskan pengertian bid`ah...? Jawabpengertian bid`ah secara bahasa berarti sesuatu yang diadakan tampa contoh. Arti dari sabda rosulullah di atas adalah...? Jawabbarang siapa membiasakan sesuatu yang baik didalam islam, maka ia menerima pahalanya dan pahala orang-orang sesudahnya yang mengamalkannya. Secara etimologis sunah bisa dilihat dari 3 bidang ilmu yaitu...? Jawab ilmu hadist, ilmu fiqh, dan ushul fiqh. Sunah menurut para ahli hadis identik dengan hadis yaitu...? Jawabseluruh yang disandarkan pada nabi muhamad saw baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapan atau sifatnya sebagai manusia biasa akhlaknya apakah itu sebelum maupun setelah diangkat menjadi rosul. Sunah menurut para ahli usholfigh adalah...? Jawabsegala yang diriwayatkan dari nabi saw berupa perbuatan perkataan dan ketetapan yang berkaitan dengan hukum. Sedangkan sunah menut para ahli fiah, disamping pengertian yang dikemukakan para ulama ushul fiah diatas juga dimaksutkan sebagai salah satu hukum takhlifi yang mengandung pengertian...? jawabpengertian perbuatan yang apa bila dikerjan mendapat pahala dan apa bila di tinggalkan tidak mendapat dosa. Sunah dengan arti hadis nabawi adalah istilah...? Jawabistilah orang-orang musstholahhul hadist sedangkan sunah dengan arti sebagai perbandingan fardlu adalah istilah orang-orang ahli fiqih dan ushul fiqih. Pengertian sunah khulafar rasyidin sahabat adalah...? Jawabhal hal yang oleh rosululah saw tidak melakukan sama sekali dan tidak memerintahkan dengan perintah tertentu. Berdasarkan devinisi sunah yang di kemukakan para ulama di atas sunah yang menjadi sumber ke2 hukum islam itu ada 3 macam yaitu...? Jawab fi`liyyah. B. Sunah qouliah. C. Sunah taqrriyyah Sunah fi`liyah yaitu...? Jawabsunah fi`liyyah yaitu perbuatan yang dilakukan nabi saw yang dilihat atau diketahui dan disampaikan para sahabat kepada orang lain. Sunah qualiah yaitu...? Jawabsunah qouliyah yaitu ucapan nabi saw yang didengar oleh dan di sampaikan seorang atau beberapa sahabat kepada orang lain. Sunah taqririyyah yaitu...? Jawabsunah taqririyyah yaitu perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan dihadapan atau di sepengetahuan nabi saw tetapi nabi hanya diam dan tidak mencegahnya Sesuatu yang tidak menentang salah satu dari al-qur`an...? Jawabsunah nabi, atsar dan ijma. Bid`ah adalah...? jawabsesuatu perkerjaan keagamaan yang tidak dikenal pada jaman rosululah saw Seluruh kamus mengatakan bahwa bid`ah itu dalam bahasa arab adalah...? jawabsuatu barang yang baru didapatkan dengan tidak ada contoh terlebih dahulu. Didalam kitab suci al-qur`an, terdapat ayat yang mengatakan bahwa tuhan itu ’badi`` yang artinya...? Jawabpencipta langit dan bumi. Sunah dengan arti sebagai perbandingan fardlu adalah...? Jawab istilah orang-orang ahli fiqih dan ushul fiqih. Dapat di ambil kesimpulan bahwa arti bid`ah adalah...? Jawab bid`ah adalah perkerjaan keagamaan yang tidak dikenal pada jaman rosululah saw. Syekh izzudin bin abd. Salah seorang ulama besar dalam lingkungan mazhab syafi`i wafat pada tahun...? Jawab660H . Bid` ah itu terbagi menjadi 2 yaitu bid`ah.........dan........? Jawabbid`ah dholalah bid`ah sesat dan bid`ah hasanah bid`ah terpuji. Bid`ah terpuji adalah...? Jawabbid`ah terpuji hasanah adalah perkerjaan keagamaan yang baik yang tidak menentang kitabullah. Bid`ah tercela adalah...? Jawabbid`ah tercela dhlalah adalah perkerjaan keagamaan yang berlainan atau menentang kitabullah. Perkerjaan yang baru itu ada 2 macam yaitu...? Jawabpekerjaan keagamaan yang menentang atau belarian dengan al-qur`an, sunah nabi, atsar dan ijma, sedangkan perkerjaan keagamaan yang baik yang tidak menentang salah satu dari al-qur`an, sunah nabi, atsar, dan ijma. Segala yang diriwayatkan dari nabi saw berupa....? Jawabperbuatan, perkataan dan ketetapan. Pekerjaan keagamaan yang baik yang tidak menentang salah satu dari yg tersebut diatas adalah...? Jawabbid`ah hasanah. Bid`ah hasanah yaitu...? Jawabbid`ah terpuji. Bid'ah dholalah yaitu...? Jawabperkerjaan keagamaan yang berlainan atau menentang kitabullah. Bidah hasanah yaitu...? Jawabperkerjaan keagamaan yang baik yang tidak menentang kitabullah. Tidak semua bidah itu dolalah tetapi ada juga bidah hasanah bidah baik sebutkan contoh nya...? Jawabmengumpulkan ayat-ayat al-qur`an, membukukan fiqih dan tafsir al-quran, merayakan hari-hari besar islam, membangun madrasah-madrasah atau sekolah- sekolah. Baca Juga Tanya Jawab Soal Aswaja 8 BAB I Materi Tentang Konsep Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Tanya Jawab soal Aswaja Kelas 8 BAB II Materi Tentang Ulama Soal Tanya Jawab Aswaja Materi Ijtihad & Istinbath Kelas 8 BAB IV Soal Tanya Jawab Aswaja Materi Taqlid dan Ittiba’ Kelas 8 BAB V Soal Tanya Jawab Aswaja Materi Madzhab & Sistem Bermadzhab Kelas 8 BAB VI Semoga Soal tanya jawab di atas dapat menambah pengetahuan Anda ya Sob. Terimakasih atas kunjungannya. D
Darisekian banyak komentar-komentar tentang bid'ah, ana jadinya bingung tentang apa-apa saja yang termasuk bid'ah sesungguhnya. Afwan, ana masih terlalu awan untuk memahami semuanya. Tapi, ana mau menjalani semua syari'at islam dengan sempurna (walau nggak akan sempurna sepenuhnya)tentunya disandarkan pada al-Qur'an & al-Hadist shahih.jEqm3h.